Temu Pendengar RTISI 2009

>> Sabtu, 21 November 2009

TEMU PENDENGAR RTISI 2009 SANGAT MENGESANKAN


Sabtu, 1 Agustus 2009 jam 08.30 WIB kami tiba di Hotel Sari Pan Pasific sebuah hotel megah berdiri di pusat Ibukota Jakarta. kami disambut tamu hotel dengan menunjukan kepada kami bahwa Temu Pendengar RTISI diadakan di Lantai 4 hotel tersebut, saat kami tiba di lantai 4 kami isambut dengan penuh senyuman oleh Kak Tommy Hartono, kak Tony Tamsir dan teman-teman pendengar RTISI antara lain Bpk Herbert Sunu, Mas Dwi Budi Raharjo, Bpk Alwi Hasan, Mbak Dessy dan lainnya. Suasana akrab mulai terasa ketika saling sapa dan memperkenalkan diri. Teman-teman yang selama ini atau bahkan telah puluhan tahun saling senggol di udara akhirnya dapat dipersatukan dalam Temu Pendengar RTISI.

Dari rangkaian acara yang berlasngung selama pertemuan, yang masih tersimpan di memori saya sebagai rekaman perjalanan yang saya sumbangkan melalui ATENSI ini (kalau ada yang terlewat dan salah harap maklum ya…karena hanya melalui database otak kecil saya heee).

Jam 09.00 WIB : kami mandaftarkan diri kepada panitia (seorang wanita cantik yang saya nggak kenal namanya, lupa nanya…). Dari Pemangkat kami datang sekeluarga (Rudy Hartono, Asnita, Tyas Nofiesta, dan Dias Damaisya). Pada saat mendaftar kami sudah disuguhi souvenir berupa T-shirt RTI, Tas unik RTI, ballpoint RTI, gantungan kunci, pedoman acara RTI dan plakat jam dunia, tanda pengenal peserta dan nomor doorprize (wah pokoknya meriah deh..). Sungguh sebuah penghargaan yang berkesan bagi semua pendengar yang hadir.

Acara dimulai jam 10.15 WIB sesaat setelah kedatangan Chairwoman RTI Mrs. Alice Kao Hue Hue bersama Duta Besar Taiwan Mr. Yang Cin Thien, tepuk tangan meriah dari peserta yang hadir menambah kehangatan acara ini. Acara dipandu oleh penjaga gawang acara ini Kak Tony Thamsir. Setelah memperkenalkan keduanya Kak Tony membuka acara dengan penayangan video sejarah berdirinya RTISI, gedung dan studio RTISI, serta profil penyiar RTISI, sebuah surprise bagi pendengar, wah..wao, dsb….

Acara Inti I, pemaparan visi dan misi RTISI oleh Mrs. Alice Kao dalam membangun komitmen untuk terus menjumpai pendengar, selain itu juga dipaparkan perjuangan RTI dengan susah payah mengudara dibawah tekanan Daratan Tiongkok. RTI telah memulai siarannya sejak 1957 dan ternyata tetap eksis hingga saat ini. Jika boleh saya review bahwa RTISI dikala itu bernama Suara Tiongkok Merdeka pernah beberapa kali hendak ditutup siarannya, saya ingat Trio RTI (Kak Maria, Tommy dan Maidin) berjuang keras melakukan siaran dan meminta dukungan pendengar. Alhamdulillah antusias pendengar dan keuletan penyiar akhirnya seksi Bahasa Indonesia tetap dipertahankan dan dapat kita dengarkan dan dibuktikan lagi dengan terselenggaranya TP perdana di Indonesia. Hal lain yang sangat mengharukan saya yaitu niat tulus dan kekuatan jiwa ditampilkan RTI bahwa untuk tetap dapat mengudara menjumpai pendengarnya, RTI juga pernah merekam program yang disiarkan stasiun lain ke seluruh dunia, sebuah upaya yang patut dikagumi.

Mrs. Alice Kao mengungkapkan bahwa beliau merasa bahagia sekali dengan pertemuan pendengar kali ini dan berjanji akan mengadakan Temu Pendengar RTI ke-2 di tahun 2011. Doain ya dan semoga terlaksana dan dapat dihadiri oleh lebih banyak lagi pendengar RTISI, amien.

Acara Inti II, kata sambutan Duta Besar Taiwan Mr. Yang Cin Thien dimana Bapak Dubes ternyata juga pendengar RTI sehingga beliau antusias hadir karena selama ini beliau hanya mendengar suara penyiar RTI dan baru hari ini beliau bertemu langsung dengan penyiar RTI (berarti sama dong dengan peserta lainnya heeee. ).

Saya salut dengan penjelasan Mr. Yang tentang hubungan bilateral antara Taiwan dan Indonesia dimana kerjasama terjalin dengan baik dan semakin maju berlandasan itikad baik, saling menghargai dan saling menjunjung tinggi kebebasan sikap sesuai dengan azaz dan kepribadian masing-masing. Hubungan baik ini tercermin dengan banyaknya Ekspor Taiwan ke Indonesia, Taiwan merupakan Investor terbesar ke 7 bagi Indonesia, Taiwan juga telah membuka lapangan kerja seluas-luasnya, hingga tahun ini telah dipekerjakan TKI sebanyak 1,1 juta orang. Wisatawan Taiwan juga meningkat ke Indonesia dengan 220.000 orang/tahun dan Taiwan memberikan beasiswa bagi Mahasiswa Indonesia yang mau menuntut ilmu di Taiwan untuk strata jenjang S1 hingga S3. (Nah bagi keluarga pendengar yang mau memohon beasiswa dipersilakan lho).

Selain itu, Taiwan cukup peduli dengan kejadian luar biasa di Indonesia seperti gempa bumi dan tanah longsor sehingga Taiwan memberikan bantuan kepada korban Gempa Tsunami, Gempa DJokja, memberikan 51 unit computer kepada Sekolah Muhammadiyah ( korban Situ Gintung ) serta bantuan kemanusian lainnya. Dan akhirnya beliau berpesan agar kegiatan seperti ini tetap dipertahankan dengan terus menjalin hubungan silaturahmi antara penyiar dan pendengar sebagai jembatan persahabatan Taiwan – Indonesia. (Terima kasih pak atas dukungan dan apresiasi buat acara ini…)

Acara dilanjutkan dengan, pembentukan RTI’s Fans Club di Indonesia yang ditunjuk sebagai koordinator adalah Bpk Eddy Setiawan (Ketua Always Group Jakarta dengan Buletin Pendengarnya), beliau adalah pendengar senior RTISI dan RLN lainnya. Pada kesempatan ini juga diberikan dana bantuan operasional klub RTISI langsung oleh Mrs. Alice Kao sebesar USD100.

Memberikan souvenir buat klub pendengar yang aktif menjadi acara berikutnya. Klub-klub itu adalah Mapem Club NTB ( hadiah tidak diambil karena tidak ada perwakilan), MMC Makasar diwakili oleh Bpk Alwi Hasan, dan Always Group diwakili oleh Bpk Eddy Setiawan. Acara dilanjutkan lagi dengan pemberian cinderamata dari pendengar kepada penyiar RTISI yaitu dari Bpk Liem Kwet Hian, Bpk Harsubeno Lesmana, Bpk Eddy Setiawan dan penulis sendiri.

Acara Tanya Jawab sesi I, dimanfaatkan oleh peserta untuk bertanya langsung kepada Chair-woman, Mrs. Alice dan langsung ditanggapi. Bpk Herbert Sunu, Bpk Harsubeno, Bpk Salosa Tomohon, Ibu Eliza El-Hamhar dengan topik diskusi sekputar Frekwensi 11550 KHz agar tetap dipertahankan, daya pancar RTI lebih diperkuat, pelayanan surat RTI lebih ditingkatkan, menjalin kerjasama dengan stasiun lokal, memancarkan RTI melalui jalur alternative (antena Parabola/satelit), membuka layanan SMS RTISI dan lainnya.

Acara Doorprize. Bagi saya, acara doorprize ini sungguh mempesona. Bagaimana tidak, dari 10 doorprize yang diperebutkan, saya berhasil menggondol 3 door prize. Wao....sungguh sebuah berkah bagi kami sekeluarga. Doorprize kali ini disediakan RTISI yaitu 2 buah Radio Digital SANGEN ATS 404, 4 buah Topi RTI dan 4 buah bingkai photo khas RTI.

Kemudian acara dilanjutkan dengan photo bersama Chairwoman RTI, Mrs Alice Kao dan membuka blog RTISI dengan alamat http://rtisi.blogspot.com dengan media ini pendengar dapat nongkrong diblog ini dan membuat blog sendiri serta mengekspos biodata kita dan lain-lain sekehendak kita (Saya sudah mencoba dan telah membuka blog disini….).

Tak terasa jam sudah menunjukkan 12.30 WIB (pantas lapar nih....) kami peserta melanjutkan acara makan siang bersama penyiar dan pimpinan RTISI, makan siang yang luar biasa!! Bukan hanya karena “menu lengkap dan menggiurkan”, tetapi juga karena teman makannya.

Acara berikutnya Santai, diisi Sesi Wawancara oleh Kak Tommy dan Tanya Jawab II oleh Kak Tony Thamsir. Semua pendengar yang hadir yang ingin diudarakan suaranya diwawancara oleh Kak Tommy (oh ya kak Tommy disini sebagai juru kamera dadakan lho....heee...). Sesi Tanya Jawab ini juga tidak disia-siakan oleh pendengar, dimana kak Tony menjawab semua permasalahan yang diajukan pendengar termasuk RTI mempertimbangkan akan hadir pada Temu Keluarga Pendengar ke-3 di Malang yang direncanakan tahun 2010 mendatang (Mas Budhi dan Mbak Dessy jangan maksa kak Tony buat hadir ya heee )

Pada tulisan ini saya ingin menyampaikan salam hangat buat Pak Tony Ashar (terima kasih atas perhatian bapak selama ini, temen berantem juga heee...heee...), Pak Beno (senang dapat bertemu setelah lama kontak di udaraakhirnya jumpa darat), Ibu Aisah HA Muis dan ibu Elizah El-Hamhar (wah....sudah belasan tahun senggo-senggolan akhirnya ketemu juga ), Mas Budhi, Mbak Dessy, Pak H Sunu (Ketemu lagi deh….), Pak Didi Yasri (bisnis lewat udara......ternyata ketemu di delta hee), Pak Alwi Hasan (ketemu lagi donkk, trims semuanya dan ini fotonya), Mas Aloysius dan Ibu Sofie Azis Taba (Thx telpon dan smsnya..). Kak Tommy, u are my leader dan Kak Tony, u are very energik… Buat Kak Maria ( saya tunggu2 nih ternyata gak datang, smoga cepat sembuh ya..), Buat Kak Maidin dan kakak penyiar lainnya, salam sukses selalu!!

Akhirnya acara TPRTI sesi Jakarta diakhiri dengan saling bersalaman tanda perpisahan, dengan sebuah harapan dapat berjumpa kembali dan tetap terjalin tali silaturahmi..

Kisah perjalanan panjang yang telah mempertemukan kita di Temu Pendengar RTI perdana. Acara ini sungguh inspiratif dan memberikan kontribusi konkrit dan membuktikan bahwa persahabatan memerlukan “keseriusan, keuletan dan kebersamaan” guna menghasilkan sebuah kreasi yang indah. Saya memberikan applus bagi kak Tony yang menggawangi acara ini dan saya bilang SUKSES (jadi jangan merendah donkk ). Saya berharap hubungan baik ini akan terus dipertahankan guna memberikan motivasi dan membangun pondasi kuat antara pendengar dan penyiar yang tidak akan bisa dipisahkan. Selamat buat RTISI dan sampai jumpa !!

Pengirim : Rudy Hartono

0 komentar:

Tentang Blog Ini

Salah satu dari dua blog MAPEM Club (Klub Pendengar Radio dan Sahabat Online Indonesia)
http://mapem-atensi.blogspot.com
http://mapem-club.org

Lorem Ipsum

  © Free Blogger Templates Wild Birds by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP